Assalamualaikum kawan sekalian! Nih, sekarang waktunya informasi seputar PSB (Penerimaan Siswa Baru) MAN Sidoarjo 2012/ 2013. Ada 2 jalur yang bisa dilalui calon siswa: pertama Jalur Prestasi, kedua Jalur Regulaer. Nih mimin kasih tahu seputar kedua jalur itu:
1. Jalur Prestasi
Jalur ini memberikan kesempatan bagi siswa SMP/ MTs yang memiliki prestasi akademik atau non akademik.
Syarat:
- Calon siswa terdaftar sebagai siswa SMP/ MTs yang terakreditasi tahun 2011/ 2012 dan tidak pernah tinggal kelas
- Menunjukkan bukti prestasi (misal: piagam, sertifikat kejuaraan yang diikuti minimal juara III setingkat kabupaten dan sifatnya perorangan)
Ketentuan:
- Pendaftaran bisa dilakukan secara kolektif (melalui sekolah) atau perorangan
- Biaya pendaftaran sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)
- Menyerahkan:
a) Formulir pendaftaran yang sudah diisi dengan lengkap
b) 4 (empat) lembar pas foto hitam putih terbaru ukuran 3x4
c) Foto copy Piagam/ Sertifikat yang dilegalisir oleh pejabat yang berwenang
Waktu:
14 MEI s/d 09 JUNI 2012 (pendaftaran dapat ditutup sewaktu-waktu, apabila pagu telah terpenuhi)
PAGU SISWA JALUR PRESTASI 34 SISWA
- Harus mengikuti tes psikologi/ tes IQ pada tanggal 28 Juni 2012
- Pengumuman hasil seleksi, calon siswa diterima jika :
- Telah memenuhi syarat-syarat pendaftaran diatas
- Telah melakukan daftar ulang/ registrasi pada waktu yang ditentukan
- Ketentuan lain:
- Siswa yang bersangkutan menyerahkan foto copy SKHUN dan ijasah SMP/ MTs (yang sudah dilegalisir) di kantor TU MAN Sidoarjo setelah ijasah dan SKHUN dikeluarkan
- Apabila dikemudian hari siswa yang telah diterima dinyatakan tidak lulus Ujian Nasional SMP/ MTs maka hak-nya dinyatakan gugur/ dibatalkan
Jalur reguler/ jalur tes adalah jalur PSB yang memberi kesempatab bagi seluruh siswa yang telah lulus SMP/ MTs. Pada jalur ini, calon siswa diseleksi melalui hasil Nilai Akhir (NA) Ujian Sekolah dan Pengetahuan Agama Islam
Syarat:
- Calon siswa terdaftar sebagai siswa SMP/ MTs yang terakreditasi tahun 2011/ 2012
- Berusia maksimal 17 tahun pada tanggal 01 Juli 2012
- Pendaftaran bisa dilakukan secara kolektif (melalui sekolah) atau perorangan
- Biaya Formulir dan pendaftaran untuk kegiatan seleksi sebesar Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah)
- Menyerahkan:
Waktu:
PAGU SISWA JALUR REGULER 374 SISWA
#SELEKSI MASUK:
1. 28 Juni 2012, Pukul 07.30 WIB
2. Tempat seleksi:
Madrasah Aliyah Negeri Sidoarjo (MAN) Sidoarjo
dengan alamat Jl. Stadion No.2 Sidoarjo
3. Materi seleksi: Pengetahuan Agama Islam dan Tes IQ (Psikologi)
Pengumuman Gelombang ke-1
Pengumuman hasil seleksi dapat langsung dilihat di MAN Sidoarjo pada tanggal
02 Juli 2012 atau di website/ blog
http://www.osis-mansidoarjo.blogspot.com/ atau
http://www.mansidoarjo.com/. Bagi siswa yang dinyatakan diterima di gelombang ke-1 harus melakukan
daftar ulang/ registrasi pada tanggal 02 Juli 2012 s/d 06 Juli 2012. Untuk calon siswa yang tidak melakukan daftar ulang pada waktu yang ditentukan dinyatakan mengundurkan diri.
Kriteria Kelulusan Seleksi:
NA 60% + hasil seleksi 40% + tes IQ (psikologi) = Nilai akhir (sebagai penentu peringkat)
Pengumuman gelombang ke-2
Pengumuman gelombang ke-2 dikeluarkan apabila pagu/ jumlah siswa yang dibutuhkan pada gelombang ke-1 belum terpenuhi, berdasarkan peringkat nilai akhir dibawahnya.
Pengumuman gelombang ke-2 di MAN Sidoarjo pada tanggal
07 Juli 2012 pukul
08.00 WIB. Daftar ulang/ registrasi bagi calon siswa pada gelombang ke-2 tanggal
09-10 Juli 2012.
Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan datang ke kantor TU MAN Sidoarjo atau hubungi pada contact us.
Nomophobia? Itu apa sih? Bisa di pastikan banyak yang bertanya – tanya apa maksud dari istilah tadi. So,biar nggak bingung simak artikel kali ini.
Nomphobia mungkin istilah yang terasa asing di telinga kita. Istilah nomophobia yang merupakan singkatan dari no mobile phone phobia , dimana istilah ini ditujukan bagi mereka yang merupakan sindrom ketakutan berlebihan dan perasaan cemas yang timbul bila tidak berada di dekat ponselnya.
Dewasa ini, perilaku sindrom kegelisahan ini semakin marak. Betapa tidak, hampir semua orang memiliki ponsel (hp). Alasan penggunaannya pun bermacam – macam, diantara lain untuk bertelekomunikasi, internet, bahkan sebagai penunjang penampilan seseorang. Nomophobia banyak menjangkit pengguna ponsel yang umunya remaja dan orang dewasa, mereka sudah menganggap ponsel layaknya seseorang sahabat yang telah menjadi salah satu bagian yang penting untuk dirinya. Apalagi, apapun bisa dilakukan barang elektronik yang mempunyai fungsi kompleks ini, dimulai dari mengirim pesan (SMS), melakukan percakapan (telepon), memotret, bahkan menjelajahi dunia maya.
Secure Envoy suatu badan yang bergerak dalam dunia digital. Mengungkapkan bahwa menurut survey yang telah mereka lakukan di Inggris ternyata 66% dari pemilik ponsel adalah menderita nomophobia. Dan pada studi yang melakukan survey pada 1000 orang tersebut, ternyata 70% penderita nomophobia adalah kaum wanita, sementara 61% adalah kaum laki – laki. Namun, empat tahun lalu survey yang sama tentang nomophobia juga dilakukan yang hasilnya 53% dari mereka mengalami nomophobia, dengan persentase kaum laki – laki lebih besar sekitar 58% dan wanita sebesar 48%. Faktanya, karena ketergantungan berlrbihan tersebut , 50% orang nomophobia tidak pernah mematikan (switch off) ponselnya dalam kondisi apapun.
Sindrom nomophobia bukan hanya sebuah ketakutan, bahkan gelisah saat jauh dari ponsel karena cemas akan hilangnya data – data yang penting yang ada di dalam ponsel. Namun, mereka juga akan menjadi panik bahkan stress apabila ponsel mereka kehilangan sinyal, dan tidak memiliki pulsa. Bisa diartikan bahwa penderita sindrom ini bisa “mati gaya” apabila sahabat elektroniknya ini tidak dalam genggamannya. Hal ini bisa sangat berdampak buruk bagi penggunanya, selain merasa takut, gelisah bahkan stress hal ini dapat membuyarkan konsentrasi seseorang karena yang dipikirkan hanya ponsel yang dimilikinya dan nomophobia akan menjadi lebih berbahaya apabila reaksi ketakutannya dalam tingkat yang cukup parah dalam bentuk berkeringat dingin dan detak jantung menjadi lebih cepat.
Pertanyaannya apakah ini sindrom yang wajar? Apabila masih dalam wilayah yang tidak terlalu parah keadaan ini masuk dalam tahap wajar namun, jika sebaliknya penderita sebaiknya mencoba perlahan – lahan untuk mulai menggunakan ponsel sewajarnya dan bila memang benar – benar di perlukan.
Ingat ponsel hanyalah alat yang dapat membantu kehidupan kita sehingga bisa menjadi semakin mudah dan jangan sampai anda terpaku pada ponsel anda.
Oleh:
XI IPA 1