Minggu, 29 Januari 2012

Cerita - Sakit Bahagia



            “Hari-hari akan menjadi indah jika semua hal dilalui dengan menaburkan cinta tanpa adanya keegoisan”. Kata Jeje, seorang gadis cantik yang tumbuh dewasa dan mempunyai banyak cinta. Tak ada yang menyangka bahwa gadis ini dulunya selalu hidup menderita.
                Masa kecilnya tak sama dengan anak-anak kecil seusianya. Sejak ia berusia 7th tak ada lagi secerah senyum melintas di wajahnya. “Jeje” nama kecil yang diberikan orang tuanya, sebenarnya adalah gadis kecil yang sangat ceria. Tapi saat ia divonis memiliki penyakit jantung koroner dan gangguan pernapasan, ia terkesan menutup dirinya.
                Enam tahun berlalu, gadis kecil itu kini telah menginjak dewasa. Saat ia duduk di kelas 1SMP, ia mulai mengenal dengan apa yang dinamakan “cinta” , dan saat itu juga ia mau berkenalan dengan lawan jenis. Sebut saja Deva, sosok anak laki-laki teman sekelasnya yang sudah dapat mengambil  perhatian gadis cantik pemurung itu. Selama 2 bulan berjalan, Deva akhirnya memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan ke Jeje. “jeje, aku ingin lebih dekat denganmu, biar  aku bias buat kamu tertawa terus”. Ungkap Deva dihadapan Jeje. Semuanya terkesan tiba-tiba bagi Jeje. Tapi gadis itu akhirnya mau juga menerima.
                Tak terasa sudah 5th Deva dan Jeje menjalin hubungan. Sekarang mereka duduk di kelas 3SMA. Masa akhir untuk melepas “masa anak remaja”. Di detik-detik perpisahan anak kelas 3, Jeje lagi-lagi dirundung masalah. Mamanya memaksa Jeje agar mau dijodohkan dengan anak teman papanya. Namanya “Naim” anak Gresik yang bertubuh kekar, tinggi, tampan, dan sangat pintar.
                 Jeje bingung harus dibawa kemana hubungannya dengan Deva yang sudah 5th itu. Gadis itu sangat mencintai Deva. Tapi mau gimana lagi?. Selama ini dia selalu menuruti apa kata mamanya. Ia pun menjelaskan semua pada Deva, tapi Deva tidak bisa menerima. Deva sangat kecewa karena Jeje tidak mau menolak permintaan mamanya.
               4 hari sudah Jeje mengurung diri di kamarnya. Ia tak mau keluar selain ke kamar mandi. Pikiranya selalu tertuju ke Deva. Sampai akhirnya ia harus “Opname” di RS . DELTA, Karena sakit jantungnya yang kumat.  Hampir 2minggu Jeje terbaring di ruang rawat mawar. Seketika itu pula mamanya berjanji akan melakukan apapun demi kesembuhan Jeje. gadis itu ingin agar mamanya merestui hubunganya dengan Deva.
Dengan mengelus kepala Jeje, mamanya mengikuti permintaan Jeje. “mama tidak akan melarang kamu menjalin hubungan dengan Deva, tapi kamu harus sembuh nak”. ucap mamanya dengan sebutir air mata yang menetes  di pipi keriput itu. Jeje pun gembira dan berharap semua ini adalah akhir dari kesedihan dan awal dari kebahagiaannya. Hingga sekarang saat Jeje dan Deva masih harus menyelesaikan kuliah, mereka tetap bersama. Membuat janji yang tulus dari hati keduanya. Agar tak akan ada lagi tangisan dan kesedihan  yang membuat mereka terpisahkan. Sedikit demi sedikit mama Jeje mulai bisa menerima kehadiran Deva, sampai akhirnya mereka berdua menjalin pernikahan dan hidup bahagia selamanya.



Oleh:
X-6


0 comments:

Posting Komentar

*.* Aliyah State school is a peace zone, we have no tolerance for : drugs, alcohol, smooking, verbal abuse, emotional abuse, physical abuse. *.* through discipline, responsibility, and assertiveness, we will always protect our school community.
Untuk mengirim artikel/ naskah silakan kirim di intra.mansda@gmail.com dan jangan lupa cantumkan identitas kelas di artikel yang dikirim!